Rabu 18 May 2011 16:53 WIB

Suryadharma Ali Bersikukuh Alzaytun Sulit Dikaitkan dengan NII

Rep: C41/ Red: Didi Purwadi
Masjid yang belum selesai dibangun dalam kompleks Pondok Pesantren Al Zaytun
Foto: Alzaytunindonesia.co.cc
Masjid yang belum selesai dibangun dalam kompleks Pondok Pesantren Al Zaytun

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sejumlah anggota DPR RI dari Komisi VIII mengkritik pernyataan Menteri Agama beberapa waktu lalu yang menyatakan Pondok Pesantren Alzaytun tidak ada hubungannya dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Pernyataan Menag Suryadharma Ali tersebut dinilai prematur dan tidak berdasarkan pada bukti konkret.

Anggota Komisi VIII dari Fraksi Demokrat, Nurul Iman Mustafa, mengingatkan Menag Suryadharma Ali bahwa pernyataannya tersebut menuai reaksi negatif di tengah masyrakat. "Itu pernyataan gegabah karena bukti masih dicari," ujar Iman ditengah Rapat Dengar Pendapat Komisi VIII bersama Menag dan Kepala BNPT di Gedung Dewan, Jakarta, Rabu (18/5).

Menjawab kritikan tersebut, Suryadharma menuturkan cerita saat dirinya mendatangi Pondok Pesantren Alzaytun di Indramayu pada pertengahan 11 Mei lalu. Saat itu, sambutan dan kreativitas ratusan murid Alzaytun membuatnya sampai pada kesimpulan tersebut.

"Sulit mengaitkan Alzaytun dengan NII," jawab Suryadharma Ali yang duduk berdampingan dengan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai, di hadapan anggota Komisi Agama tersebut.

Suryadharma mengisahkan saat dia beserta rombongan tiba di Ponpes Alzaytun, ratusan murid menyambutnya dengan melambaikan bendera merah putih yang dipegang setiap anak. Diiringi tabuhan rebana khas ponpes Islam, Suryadharma diajak mengelilingi Ponspes yang sangat luas tersebut.

Sambil berjalan ditemani langsung oleh Pimpinan Alzaytun, Panji Gumilang, Suryadharma terus dihibur oleh kreativitas murid Alzaytun seperti permainan gamelan serta penampilan band yang memainkan musik dalam dan luar negeri. Termasuk lagu terkenal asal Spanyol, Besame Mucho.

"Bayangkan, lagu Besame Mucho bergema di ponpes Islam, saya takjub," tambah Suryadharma. Dirinya melihat ajaran agama di Alzaytun tetap berpegangan pada Kementerian Agama ditambah muatan lokal. Karena itu, Suryadharma tetap berpandangan bahwa Alzaytun sulit dikaitkan dengan kelompok radikal NII. "Kecuali, ada yang bisa membuktikan sebaliknya," tantang Suryadharma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement