REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Situs Polri diretas atau dibajak oknum tertentu sejak kemarin (17/5). Polri pun melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku peretasan situs tersebut.
"Untuk mengungkap pelakunya, harus dilakukan penyelidikan yang memerlukan waktu," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam usai acara motivasi Mario Teguh di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/5).
Anton menambahkan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan sistem pada situs Polri. Hingga Rabu (18/5), situs Polri juga belum dapat dibuka. Menurutnya, peretasan situs tersebut dapat terjadi pada situs lain, seperti situs Polri.
Penyelidikan ini akan dilakukan tim cyber crime Mabes Polri untuk menyelidiki dan mencari pelakunya. Ia mengaku telah menemukan ada indikasi pelaku peretas situs Polri itu. Namun ia enggan mengungkapkannya dengan dalih masih dicari fakta-fakta hukumnya. "Belum bisa kita sampaikan. Tunggu saja dari keseluruhan," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan kasus peretasan situs Polri masih dalam penyelidikan. "Jadi itu saya kira seperti juga situs-situs yang lain. Jadi tentunya kita akan lebih pd prevensinya. Masih dalam penyelidikan," tegasnya.