REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, didampingi Kapolri, Jenderal Timur Pradopo, meminta Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Wilayah Papua untuk menyerahkan senjata. Imbauan itu disampaikan Panglima TNI menjawab pertanyaan wartawan di Jayapura, Senin (16/5, mengenai insiden penembakan yang terjadi di pos TNI Kampung Gurage, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya beberapa hari lalu.
Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, mengatakan masalah penyerangan itu tidak lepas dari keberadaan senjata yang dimiliki oleh kelompok bersenjata yang tidak seharusnya memiliki senjata.
Jadi intinya, kalau tidak ada senjata sudah pasti tidak ada kejadian penyerangan lagi.
"Yang kita perlukan adalah alat pembangunan bukan senjata. Jadi ada baiknya jika senjata-senjata itu dikembalikan ke TNI dan Polri," katanya.
Menurut dia, upaya untuk mendapatkan kembali senjata dari tangan orang-orang yang tidak berhak, pihaknya akan melakukan dengan cara pendekatan persuasif ke masyarakat.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya meminta kepada masyarakat yang tidak seharusnya memiliki senjata untuk menyerahkan kepada TNI dan Polri sehingga bisa bersama-sama membangun daerah yang sejahtera, aman dan nyaman.
"Pendekatan persuasif akan terus kami lakukan, salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk bersama TNI dan Polri membangun wilayah itu dengan tujuan agar masyarakat dapat percaya bahwa senjata itu tidak perlu, karena yang kita perlukan adalah alat pembangunan bukan senjata," ujarnya.
Disinggung mengenai alat utama sistem persenjataan (alusista) di perbatasan, menurut Panglima TNI, yang akan pertama ditinjau adalah manajemen operasionalnya dulu. Kalau manajemen sudah bagus tetapi alusista kurang akan kita tambahkan, khususnya masalah helikopter.
"Semuanya akan kita lihat, jika memang diperlukan akan ditambahkan," ujar Panglima TNI.
Sebelumnya Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono besama Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menggelar tatap muka atau pertemuan dengan jajaran prajurit TNI dan Polri yang bertugas di Jayapura, Papua, Senin.
Pertemuan tersebut berlangsung di Markas Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Papua di Jayapura.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
