Senin 16 May 2011 10:30 WIB

Duh...Masih Marak, Perburuan Penyu di Pulau Enggano

Anak penyu yang baru menetas di pantai Pulau Enggano merangkak menuju laut
Foto: ANTARA
Anak penyu yang baru menetas di pantai Pulau Enggano merangkak menuju laut

REPUBLIKA.CO.ID,  BENGKULU - Perburuan penyu untuk diperjualbelikan masih marak di perairan Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. "Minggu lalu seekor penyu belimbing seberat 100 kilogram ditangkap dan dagingnya dijual lalu kerapasnya dibuang ke laut," kata warga Enggano Zulvan Zaviery di Bengkulu, Senin (16/5).

Ia mengatakan, perburuan penyu di Enggano semakin mengkhawatirkan sebab pembunuhan terhadap satwa dilindungi itu tidak hanya untuk kepentingan adat tapi sudah dikomersilkan.

Selain itu, kata dia, keberadaan daging penyu dalam pesta adat juga tidak menjadi keharusan. Pasalnya dalam beberapa pesta pernikahan adat Enggano tetap bisa berlangsung tanpa kebedaan menu daging penyu.

"Buktinya saya lihat masih ada pesta adat yang tidak pakai menu daging penyu, berarti tidak menjadi keharusan, sedangkan pembantaian penyu masih terus berlangsung," terangnya.

Ketua Tim Patroli Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Resor Pulau Enggano Rendra Regen Rais mengatakan perburuan penyu secara liar masih tinggi di pulau terluar itu.

"Sebenarnya kami sudah membahas ini dengan tetua adat agar keberadaan penyu dalam menu pesta adat hanya sebagai syarat, bisa hanya satu ekor untuk setiap pesta," katanya.

Ia mengatakan yang jauh lebih mengkhawatirkan terhadap populasi satwa tersebut adalah eksploitasi besar-besaran penyu untuk perdagangan yang disebutnya sebagai penyebab utama menurun drastisnya populasi penyu.

Regen mengatakan, dari hasil patroli BKSDA Bengkulu Resor Enggano ditemukan adanya pembunuhan penyu untuk diperdagangkan dengan barang bukti kepala dan kerapas satwa penyu yang biasanya ditinggalkan pemburu di pinggir pantai.

Ancaman terhadap keberadaan penyu, kata dia, semakin tinggi sebab di pesisir pantai Pulau Enggano merupakan habitat bertelur beberapa jenis penyu. Faktor lain menurunnya populasi penyu adalah babi hutan dan biawak yang sering memakan telur penyu.

Catatan BKSDA Bengkulu terdapat lima jenis penyu yang dilindungi di perairan Bengkulu, yaitu penyu lekang, penyu sisik, penyu hijau, penyu belimbing dan penyu tempayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement