Jumat 18 Nov 2022 23:13 WIB

Terjadi Dua Kali Gempa Susulan di Pulau Enggano

BMKG menyebut gempa Enggano pada Jumat tidak berpotensi tsunami.

Gempa Bumi - Ilustrasi
Foto: EPA/NESTOR BACHMANN
Gempa Bumi - Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu menyebutkan terjadi gempa susulan sebanyak dua kali di Pulau Enggano dengan magnitudo 4,7 dan magnitudo 5,6 pada Jumat (18/1/2022). Gempa susulan dengan magnitudo 4,7 berada pada koordinat 4.51 Lintang Selatan, 100,72 Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 195 kilometer arah Barat Laut Pulau Enggano dengan kedalaman 57 km terjadi sekitar pukul 20.59 WIB.

Sekitar pukul 21.07 WIB terjadi gempa susulan kedua dengan magnitudo 5,6 pada koordinat 4.59 Lintang Selatan, 100,50 Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 213 kilometer arah Barat Laut Pulau Enggano dengan kedalaman 10 km.

Baca Juga

"Kondisi di Pulau Enggano aman dan tidak ada kerusakan di wilayah tersebut," kata Kepala BPBD Kabupaten Bengkulu Utara Eka Hendri saat dikonfirmasi di Kabupaten Bengkulu, Jumat.

BPBD Kabupaten Bengkulu Utara menyebut tidak ada kerusakan yang terjadi di wilayah Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu usai terjadi gempa dengan kekuatan 6,8 magnitudo. Ia menyebutkan bahwa masyarakat di Pulau Enggano merasakan gempa yang terjadi, namun tidak panik dan tetap tenang saat terjadi gempa.

Analis Gempa Bumi BMKG Kepahiang Sabar Ardiansyah menyebutkan, ada kemungkinan terjadi gempa susulan, namun dengan kekuatan yang lebih kecil. Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak terpancing dengan informasi atau isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

"Gempa bumi di Pulau Enggano tidak berpotensi tsunami dan masyarakat diminta untuk selalu update informasi dari BMKG," ujarnya.

Diketahui, gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,8 berada di koordinat 4.88 Lintang Selatan, 100,65 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 187 kilometer arah Barat Laut Pulau Enggano dengan kedalaman 10 km. BMKG menyebutkan gempa tersebut disebabkan karena aktivitas subduksi Lempeng IndoAustralia ke Lempeng Eurasia.

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar menjelaskan, bahwa sering terjadinya gempa dengan kekuatan kecil di wilayah Bengkulu menyebabkan pelepasan energi di lempeng bumi akan terjadi terus menerus, sehingga mengurangi terjadinya gempa berkekuatan besar. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak panik saat terjadi gempa bumi, namun tetap waspada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement