Ahad 15 May 2011 08:26 WIB
Kelompok Teroris Sukoharjo

Tembakan Teroris Tewaskan Penjual Angkringan

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: cr01
Petugas membawa kantong berisi jenazah salah satu terduga teroris yang tewas dalam penyergapan oleh polisi di Sukoharjo.
Foto: Antara
Petugas membawa kantong berisi jenazah salah satu terduga teroris yang tewas dalam penyergapan oleh polisi di Sukoharjo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah memastikan penyebab tewasnya penjual angkringan, Nur Iman (40) dalam penyergapan jaringan teroris di Jalan Pelajar Pejuang, Cemani, Kabupaten Sukoharjo bukan dari peluru polisi. Nur Iman menjadi korban tembakan membabi-buta dua anggota jaringan teroris yang mencoba melawan petugas, saat penggerebekan dilakukan Sabtu (14/5) dini hari.  

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djihartono mengatakan, saat dilakukan penyergapan, para pelaku terduga teroris tersebut melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata ke arah petugas. “Saat itulah tembakan anggota teroris ada yang mengarah ke badan korban. Salah satu peluru mengenai dada Nur Iman,” jelasnya.

Karena pertimbangan resiko banyak korban, petugas Densus 88 dan Polda Jawa Tengah terpaksa membidik dua terduga teroris, yakni Sigit Qordhowi dan Hendro Yunanto. Keduanya merupakan warga Klaten yang belakangan diketahui mengontrak rumah di Kampung Dukuh RT 2  RW 3  Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. “Keduanya diduga terlibat dalam jaringan teroris pelaku peledakan bom di Mapolres Cirebon, bom Klaten dan bom Gereja Sukhoharjo,” tambah Djihartono.

Sementara itu, dua jenazah yang diduga jaringan teroris diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang. Demikian pula dengan jenazah Nur Imam. Otopsi sengaja dilakukan di Semarang untuk mempermudah koordinasi dengan pihak keluarga Nur Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement