Ahad 15 May 2011 08:06 WIB
Kelompok Teroris Sukoharjo

Polri: Teroris Balas Dendam Pada Polisi

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: cr01
 Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemimpin sekaligus pelatih bom kelompok Tauhid wal Jihad, Sigit Qurdowi, ditangkap Densus 88 dalam keadaan tewas di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) pagi. Ternyata Sigit telah memiliki agenda untuk merencanakan pembalasan dendam kepada Polri pada Mei 2011 ini.

"Dia merencanakan pembalasan terhadap anggota Polri berupa aksi pembunuhan pada bulan Mei 2011," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/5).

Anton menambahkan aksi balas dendam tersebut telah direncanakan serta dirancang dengan menggunakan senjata api. Dalam penggeledahan, polisi menyita dua pucuk senjata api jenis FN, satu pucuk senjata api jenis Baretta, satu buah granat manggis yang masih aktif serta 100 butir amunisi campuran beberapa macam kaliber untuk senjata api pendek.

Selain itu, Sigit juga merupakan pelaku yang dinyatakan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam aksi bom gereja dan Mapolsek di Pasar Kliwon, Klaten, jawa Tengah, akhir 2010 lalu.

Sigit juga terlibat dalam bom bunuh diri yang dilakukan M Syarif di Masjid Adz-Zikra Mapolresta Cirebon dengan menjadi pemimpin dan pelatih dalam merakit bom kelompok Tauhid wal Jihad. "Masih dalam pengembangan. Jenazah Sigit dan Hendro, masih di RS Polri Jawa Tengah," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement