REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Politisi Partai Demokrat, Angelina Sondakh, secara tegas membantah bahwa dirinya terlibat dalam skandal wisma Atlet SEA Games 2011. Apalagi, jika dia disebutkan sebagai salah satu anggota tim sukses untuk menggolkan anggaran.
"Sudah saya katakan itu tidak benar," tegas anggota DPR Komisi X yang akrab dipangill Angie itu di gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/5).
Angie juga membantah bahwa dia meminta fee atas nama Komisi X sebagai jasa penambahan anggaran SEA Games tersebut. "Tidak pernah saya meminta jatah untuk Komisi X buat pembangunan wisma atlet," tegasnya lagi.
Ketika ditanya apakah pernah bertemu atau kenal dengan Mirdo Rosalina Manulang atau pihak dari PT PT Duta GRaha Indonesia (DGI), dia tidak mau menjawabnya. Angie yang mengenakan pakaian berwarna hitam itu langsung keluar dari ruangan Komisi X dan masuk ke lift. "Semua tadi sudah dijelaskan sama Pak Prof (Ketua Komisi X, Mahyudin)," katanya.
Berdasarkan keterangan Komisi X, dalam rapat kerja pada 13 April 2010, Menteri Pemuda dan Olahraga mengajukan usulan tambahan anggaran Kementerian Rp 2,125 triliun (di luar pagu yang sudah ada Rp 350 miliar). Namun, dalam rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menpora pada Kamis 29 April 2010, dari usulan Rp 2,125 triliun yang disepakati itu hanya Rp 600 miliar.
Dengan demikian, total tambahan anggaran untuk Kemenpora pada APBNP TA 2010 adalah sebesar Rp 350 miliar ditambah RP 600 miliar menjadi Rp 950 miliar. Dari total tambahan itu, sebanyak Rp 465 miliar diantaranya untuk buat penyelenggaraan SEA Games 2011. Dengan rincian pembangunan Wisma Atlet di Palembang Rp 200 miliar, Renovasi dan Pembangunan Venues 3 Provinsi Rp 120 miliar dan Pengadaan Sarana dan Prasaran Pertandingan Rp 145 miliar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
