REPUBLIKA.CO.ID,KAIMANA--Pemerintah Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat membuka posko korban jatuhnya pesewat milik Merpati Nusantara Airlines yang jatuh, Sabtu petang sekitar pukul 14.00 Wita, di perairan Kaimana, sekitar 500 meter dari Bandara Utarom yang mengakibatkan seluruh penumpang dan awak pesawat tewas.

Bupati Kaimana Drs. Mathias Mairuma yang dihubungi melalui telepon seluler dari Jayapura, Sabtu membenarkan musibah jatuhnya pesawat MNA jenis 60 yang mengangkut 24 orang penumpang dan tiga awak pesawat dari Sorong.

Dia mengatakan, Pemkab Kaimana membuka Posko korban jatuhnya pesawat yang naas itu untuk pencarian korban.

Bupati Kaimana mengaku mendapat laporan dari Kepala Bandara Utarom Kaimana, Gagarin Mulyansyah bahwa pesawat Merpati yang mengangkut 24 orang penumpang dan tiga awak pesawat itu, jatuh akibat cuaca buruk. Tim SAR, kata dia, telah mengevakuasi 15 korban yang semuanya tewas dan berada di RSU Kaimana.

Tim SAR, lanjut dia, menghentikan pencarian untuk sementara karena derasnya arus laut bagian Selatan Kaimana dan suasana gelap karena malam mulai tiba.

Dia mengatakan, sebelum jatuh, awak pesawat sempat melakukan kontak mendarat dengan menara, namun tiba-tiba hilang dan akhirnya jatuhnya di laut, sekitar 500 meter dari Bandara Utarom. Pihaknya belum bisa memastikan, apakah semua penumpang dan awak tewas, namun dari 15 yang sudah ditemukan, semuanya tewas.

Ketika menjawab pertanyaan mengenai rute, dia mengatakan, pesawat naas itu lepas landas dari Bandara DEO (Dominikus Eduar Osok) Sorong pukul 12.30 Wita dan diperkirakan mendarat di Bandara Utarom, Kaimana sekitar pukul 13.30 Wita, namun akibat cuaca buruk disertai hujan, pesawat tersebut jatuh di perairan lepas pantai Kaimana.

Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian korban pesawat dihentikan dan dilanjutkan besok, Minggu (8/5). Dia mengatakan, Pemkab Kaimana telah melapor kepada Gubernur Papua Barat Abraham Atururi untuk membantu penanganan korban jatuhnya pesawat Merpati tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika