REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-18 yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta, ternyata berdampak pula pada rakyat kecil.
Perhelatan tingkat kepala negara Asia Tenggara itu mengakibatkan pendapatan tukang ojek menurun. Penurunan diperkirakan hingga tiga hari ke depan.
"Penghasilan saya sedikit berkurang dari yang biasa saya dapat setiap harinya," kata Asep Sulaiman (60), tukang ojek yang beroperasi di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (5/5).
Meski dia mengaku masih cukup mampu untuk membeli kebutuhan bahan pokok seperti beras dan yang lainnya. "Namun saya masih beruntung masih diberikan izin untuk mengantarkan orang yang akan masuk ke area gelora Bung Karno," tambahnya.
Menurut Asep, mulai Senin lalu, pedagang dan tukang ojek tidak lagi boleh beraktivitas dekat area KTT ASEAN.
Dari pengamatan di Halte bus Transjakarta Gelora Bung Karno, hanya beberapa tukang ojek yang masih diperbolehkan beroperasi mengantarkan tamu ke Balai Sidang.
Seorang petugas Polri yang berjaga di area sidang, Dwi P. (23), mengatakan polisi tidak berhenti memantau lokasi sekitar GBK meskipun hari ini Jakarta diguyur hujan deras. Sterilisasi dan pengaman ketat akan berlangsung hingga berakhirnya KTT ASEAN 2011 ke 18 hari Minggu, 8 Mei 2011.