REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah siap masuk kampus untuk berkoordinasi dengan kalangan perguruan tinggi di wilayah itu. Hal tersebut guna mengantisipasi perekrutan kaum terpelajar dalam gerakan Negara Islam Indonesia (NII).
"Kebetulan sejumlah rektor di Jateng masuk dalam Dewan Penasehat MUI Jateng," kata Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, usai pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2011 MUI Jateng, di Semarang, Sabtu (30/4) malam.
Ia menyebutkan rektor yang masuk jajaran Dewan Penasehat MUI Jateng, antara lain Rektor Universitas Diponegoro, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Menurut Ahmad, keberadaan para rektor perguruan tinggi di jajaran Dewan Penasehat MUI Jateng itu tentunya akan memudahkan koordinasi menyikapi berbagai permasalahan yang tengah berkembang. Hal itu termasuk perekrutan anggota NII ke kampus-kampus.
"Keberadaan Dewan Penasehat ini bukan sekadar 'papan nama'. Namun, mereka akan intens melakukan pertemuan setidaknya setengah tahun sekali untuk membahas berbagai permasalahan yang tengah berkembang," katanya.
Terkait maraknya perekrutan anggota NII dengan sasaran kaum terpelajar di kampus-kampus itu, Ahmad berpendapat bahwa hal itu memang wajar. Ini mengingat kaum terpelajar merupakan sasaran empuk gerakan semacam itu.
"Kaum terpelajar ini keberadaannya strategis bagi perkembangan sebuah gerakan. Tentunya ini yang dibidik NII sebab perekrutan kaum terpelajar akan membuat perkembangan gerakan terjadi begitu cepat," katanya.