REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berduka. Salah satu tokohnya, Theo Syafei, meninggal dunia pada Jumat (29/4) dini hari.
“Beliau lama sakit kanker,’’ kata fungsionaris dan anggota DPR dari FPDIP, Rieke Dyah Pitaloka, Jumat (29/4).
Theo, mantan Pangdam Udayana dan mantan Ketua DPP PDIP, menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, Jl Raya Mabes Hankam T65, Cilangkap, Jakarta Timur. Sebelumnya Theo sempat dirawat di RS Medhistra dan pernah berobat ke Singapura.
Pernyataan duka disampaikan para kader dan fungsionaris PDIP melalui beragam jejaring sosial. Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, mengaku mengenal Theo sejak masih berpangkat kolonel dan menjabat Panglima Ops Timor Timur. Tjahjo saat itu masih menjabat Ketua Umum KNPI.
“Beliau sosok TNI profesional yang lengkap pengalamannya di bidang operasi, teritorial, intelijen, dan sosial politik,’’ kata Tjahjo melalui layanan pesan singkat (SMS). Menurut Ketua Fraksi PDIP di DPR ini, Theo selalu kritis dan berpihak kepada kalangan tertindas.
Tjahjo mengatakan bahwa Theo banyak menyumbangkan konsep dan pemikiran strategis selama bergabung dengan PDIP. Saat masih aktif di TNI, Theo adalah sosok yang berani mengundang Megawati Soekarnoputri di forum pendidikan TNI dengan segala risiko pada era tersebut.
Dalam kesehariannya, Theo adalah sosok yang pendiam. Meski demikian, Theo dianggap sebagai sosok guru, komandan, dan teman yang baik. Sosok teman yang selalu mengingatkan bila ada teman berbuat salah dengan caranya yang tenang.