Rabu 27 Apr 2011 19:28 WIB
Negara Islam Indonesia

Pepi Fernando Keluar Dari NII Karena tidak Radikal

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pepi Fernando, pemimpin sekaligus otak sejumlah aksi bom, pernah menjadi anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Jawa Barat pada 2008, namun hanya beberapa bulan. Menurut Polri, berdasarkan pengakuan Pepi, ia keluar dari NII karena gerakan tersebut tidak radikal.

"Pepi keluar dari NII karena 'pengen' membentuk kelompok radikal," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar kepada Republika, Rabu (27/4).

Boy menambahkan, Pepi ingin membentuk kelompok yang lebih radikal dari NII. Kelompok radikal itu kemudian merencanakan bom di sejumlah tempat yaitu paket bom buku, bom di jembatan Banjir Kanal Timur (BKT), bom di Ciburu, Puspiptek dan bom di depan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang.

Saat ditanya apakah Pepi merasa dicuci otaknya saat berada di NII, Boy mengatakan berdasarkan pengakuan Pepi, ia tidak merasa dicuci otaknya. Dia melakukan sejumlah aksi rencana peledakan bom atas inisiatifnya sendiri. "Dia nggak merasa dicuci otaknya," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Menurut Boy, saat ini polisi masih mencari orang-orang yang terlibat dengan kelompok Pepi Fernando. Saat ini polisi telah menangkap 22 orang, meski lima orang di antaranya tidak ditahan. "Tapi kan otak pelakunya sudah ditangkap, termasuk pepi Fernando," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement