Rabu 27 Apr 2011 15:23 WIB

Latihan Militer Harus Jauhi Penduduk, Tapi Tidak di Perbatasan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi I DPR meminta agar TNI memindahkan latihan militer dari Pulau Jawa, terutama Kebumen. Salah satu solusi yang ditawarkan memindahkan tempat latihan militer ke daerah perbatasan.

Namun, Pakar dibidang pertahanan dan keamanan, Andi Widjajanto berpendapat lain. Andi menilai latihan militer TNI sebaiknya tidak dilakukan di daerah perbatasan. “Tempat latihan mililter apalagi kalau menggunakan amunisi betulan tidak bisa dilakukan diwilayah perbatasan karena menimbulkan provokasi. Namanya cari gara-gara,” katanya saat dihubungi, Rabu (27/4).

Menurut dia, jika dipindahkan dari wilayah penduduk itu wajib karena, fasilitas militer pun memiliki standar jarak humaniter. Artinya ada jarak terpisah dari fasilitas sipil dengan fasilitas militer. Jarak inilah yang tidak boleh dimasuki warga sipil.

Indonesia masih punya banyak tempat yang bisa dipakai untuk menggelar lattihan seperti Sumatera dan Kalimantan. “Yang jelas jangan diperbatasan,” tegasnya. Bila itu dilakukan, akan ada tindakan pembalasan dari negara tetangga seperti Malaysia karena bisa dianggap mengancam kedaulatan mereka.

Berkaca pada peristiwa Kebumen, ia beranggapan lokasi ideal untuk latihan militer selevel latihan di Kebumen yakni tidak ada pemukiman penduduk dan harus betul-betul terisolasi. Karena, latihan di Kebumen diperuntukan bagi uji coba meriam dan amunisi kaliber berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement