REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat, H Dede Yusuf, Kamis (21/4), enggan berkomentar banyak terkait hasil survei peluang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2013 yang dilakukan Yayasan Komunitas Penataan Kebijakan Publik dan Lingkungan Hidup (Komunal).
Survei Komunal yang dilakukan di wilayah III Cirebon di Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Kuningan itu menempatkan elektabilitas dan popularitas Dede Yusuf tertinggi yakni 9,7 persen. "Hmmm...gimana yah, itu kan lembaga independen. Itu hak mereka melakukannya," kata Dede Yusuf di sela-sela peresmian Klinik Bhakti Indonesia Power (KBIP) di Saguling Kabupaten Bandung Barat.
Dede yang dalam kunjungan itu didampingi Ny Sendy Yusuf mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan hasil survey tersebut. Ia mengaku ingin lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas sebagai Wagub Jabar.
Bahkan ia mencoba mengalihkan pertanyaan ke tema optimalisasi pengembangan kawasan Cirebon dan sekitarnya, terutama terkait infrastruktur jalan tol dan bandara di Majalengka.
Ia berharap, semangat warga Cirebon tetap dipertahankan untuk mendukung akselerasi pembangunan di wilayah III Jawa Barat itu. "Saya berharap warga Cirebon lebih giat dan bergairah lagi dalam mendukung pembangunan di kawasan itu," katanya.
Namun ketika ditanyakan kemungkinan survey Komunal juga dilakukan di wilayah lainnya di Jabar, Dede Yusuf menyatakan tidak mau berkomentar. "Untuk itu saya 'no comment'," kata Dede sambil berlalu.
Survei Komunal yang dirilis Rabu (20/4) menyebutkan elektabilitas Dede Yusuf untuk maju ke Pilkada Jabar 2013 tertinggi yakni 9,7 persen. Disusul Gubernur Ahmad Heryawan 4,8 persen, Irianto M Syafiudin (Ketua DPD Golkar Jabar) 3.2 persen, Pangeran Arief Natadinigrat 3,2 persen dan Dedi Supriadi (Bupati Cirebon) 2,5 persen.