Senin 28 Mar 2011 18:37 WIB

Kopassus-SAS Australia Latgab Bersama

Pasukan Kopassus, ilustrasi
Foto: Jafkhairi/Antara
Pasukan Kopassus, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengatakan Komando Pasukan Khusus Australia (SAS) akan membantu daya mampu Kopassus baik dari segi teknik militer, peralatan dan perlengkapan, serta kemampuan bahasa Inggris. "Ini yang kita pelajari kemarin selama latihan bersama 'Dawn Kookabbura' antara Kopassus dan SAS," katanya, usai menghadiri pembukaan Kejuaran Panahan Piala Kasad 2011 di Markas Komando Kopassus di Jakarta, Senin (28/3).

Latihan Bersama Kopassus dan SAS dengan sandi "Dawn Kookabbura" berlangsung di Swan Bourne, Perth, Australia pada pekan terakhir Februari 2011. Dalam Latihan bersama itu, komando pasukan khusus militer kedua negara memfokuskan penanganan terorisme di laut. "Banyak hal yang harus kita pelajari dan tingkatkan lagi, semisal kemampuan penggunaan alat perlengkapan, persenjataan dan bahasa untuk dapat memahami lebih luas prosedur, alat, sistem penanganan terorisme sesuai standar internasional," kata Lodewijk.

Khusus menyangkut kemampuan bahasa, ia mengemukakan, SAS siap mengirimkan instrukturnya untuk memberikan pelajaran dan pemahaman lebih dalam tentang bahasa Inggris terutama terkait teknis militer komando pasukan khusus. "Kita sudah memiliki laboratorium bahasa Inggris, namun untuk 'native speaker' terutama yang menyangkut bahasa teknis militer komando pasukan khusus kita masih minim," ungkap Lodewijk.

Ia menambahkan, kursus bahasa Inggris oleh SAS bagi para personel Kopassus akan dimulai pada September 2011. Kerjasama Kopassus- SAS sempat terhenti sejak 1999 menyusulnya terjadinya kerusuhan di Timor-Timur (kini Timor Leste) seusai jajak pendapat. Pemulihan kerja sama Kopassus-SAS, Australia berawal dari kunjungan Komandan SAS Australia yang kemudian diikuti kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Australia, Letjen Peter Leahy pada akhir 2002.

Langkah pemulihan diambil Australia, pascaledakan Bom Bali I pada Oktober 2002 yang menewaskan sebagian besar warga negara Australia yang tengah berada di Pulau Dewata. Selain Australia, Kopassus juga rutin mengadakan latihan bersama dengan Singapura dan Thailand. Kini Kopassus tengah merumuskan kembali latihan bersama dengan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) yang juga sempat terhenti pada sekitar sebelas tahun silam, karena dugaan pelanggaran HAM oleh TNI di Timor-Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement