Senin 28 Mar 2011 11:46 WIB

2045, Satu dari 20 Orang di Dunia Adalah Orang Indonesia

Puluhan ribu warga Betawi mengikuti Festival Betawi, 2010
Foto: Republika
Puluhan ribu warga Betawi mengikuti Festival Betawi, 2010

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM-- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan bahwa ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup. "Para ahli demografi dan ahli lingkungan sering menggunakan istilah bunuh diri ekologi untuk mengaitkan masalah penduduk dengan lingkungan," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Pernyataan Sugiri Syarief tersebut disampaikan usai membuka acara Konsultasi Bidang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Seluruh Indonesia tahun 2011. Sugiri menjelaskan, dengan jumlah penduduk Indonesia pada saat ini yang sebesar 237,6 juta telah banyak permasalahan sampah, banjir dan kemacetan.

"Belum lagi semakin sulitnya akses air, udara bersih dan berbagai isu perubahan iklim. Maka bisa dibayangkan apa yang terjadi jika jumlah penduduk terus bertambah dan mendekati angka 500 juta jiwa, " katanya. Dia mengatakan bukan tidak mungkin hal itu terjadi, jika pemerintah tidak menekan laju pertambahan penduduk maka akan jumlahnya akan terus meningkat.

"Selama 10 terakhir penduduk bertambah 32,7 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen, pertambahan ini setara jumlah penduduk Kanada dan lebih banyak dari penduduk Malaysia," katanya. Jika pertumbuhan penduduk tetap 1,49 maka diperkirakan pada tahun 2045 jumlah penduduk mencapai 450 juta jiwa.

"Pada saat itu jumlah penduduk dunia diproyeksikan sembilan miliar jiwa artinya satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia," katanya. Untuk itu perlu dilakukan penekanan laju pertumbuhan penduduk agar tidak berdampak buruk khususnya bagi lingkungan dan menghambat peningkatan pendapatan penduduk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement