REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA- Kepala Pusat Penyelenggaraan Kependudukan BKKBN Pramono, Joko Sudibyo, mengatakan secara kuantitas jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, bahkan terbesar keempat di dunia.
"Jumlah kualitas penduduk Indonesia masih berada pada peringkat 108 dari 188 negara. Pertumbuhan penduduk yang pesat merupakan akibat dari fertilitas yang tinggi, selain itu merupakan sumber kemiskinan yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi," kata Pramono Joko Sudibyo, Selasa.
Menurut dia, dampak dari kondisi ini akan meningkatkan beban pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menyediakan kebutuhan dasar, seperti penyediaan pangan, energi, transportasi, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lainnya.
"Apabila laju pertumbuhan penduduk Indonesia ke depan tidak dapat ditekan secara signifikan, utamanya melalui pengendalian kelahiran, maka diprediksi dalam kurun 50 tahun lagi atau tahun 2060, jumlah penduduk kita akan meningkat dua kali lipat atau sekitar 475 sampai 500 juta jiwa," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan demikian akan menggeser penduduk Amerika, di mana Indonesia akan menduduki peringkat ketiga jumlah penduduk terbesar di dunia sesudah China dan India, sehingga hal ini harus disikapi bersama.
"Keberhasilan program keluarga berencana (KB) kurang lebih selama tiga tahun terakhir sesungguhnya sudah dapat kita rasakan dan telah menunjukan dinamika yang positif, jika kita melihat hasil sensus penduduk 2010," kata dia.
Dijelaskannya, walaupun secara keseluruhan jumlahnya naik, namun jika dicermati pada struktur penduduk umur nol hingga empat tahun jumlahnya lebih sedikit daripada kelompok lima sampai sembilan tahun.