REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan proses alih fungsi lahan yang terus menerus terjadi saat ini. Hal itu membuat lahan produktif untuk tanaman pangan semakin berkurang. Akibatnya, Indonesia akan mengalami krisis pangan. Mega menyerukan adanya perubahan konsep dalam bidang pertanian.
Hal itu dikatakan Mega ketika memberi pidato kunci pada Seminar Nasional 'Pembangunan Infrastruktur Transportasi' yang digelar DPP PDIP di Gedung DPR, Kamis (24/3). Acara itu juga dihadiri beberapa pembicara panel, seperti pakar ekonomi yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Emil Salim dan Ketua Mahkamah Konstitusi M Mahfud MD. Ketua MPR Taufiq Kiemas juga hadi di seminar itu.
"Tata ruang harus jalan, suatu saat kita bisa kelaparan lho kalau pertanian kita masih seperti ini," kata Mega. Krisis pangan di Indonesia, ujarnya, bukan tidak mungkin terjadi. Mega mengingatkan, Indonesia ini memiliki segalanya, semua yang dicari bangsa-bangsa lain ada di Indonesia, termasuk juga berbagai bahan tambang penting.
Ketika menjabat sebagai Presiden, Mega mengakui, dirinya memiliki program untuk membagi dua lahan yang ada diseluruh Indonesia, yakni lahan produktif dan lahan tidak produktif. "Yang produktif tidak boleh diubah karena ini adalah lumbung pangan kita. Kalau yang tidak produktif ya monggo kalau mau jadi industri, pabrik, saluran," katanya.
Belanda ketika masih menduduki Indonesia tidak berani mengganggu kawasan di sekitar Karawan dan Bekasi karena sejak dulu memang telah menjadi lumbung pangan. "Tapi sekarang banyak industri, perumahan, dan lain-lain," ujar Mega. Hal itu, lanjut Mega, menunjukkan pentingnya mematuhi tata ruang. Undang-Undangnya ada, tapi kerap tak dilaksanakan.