REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, pemerintah tidak tinggal diam menghadapi rangkaian teror bom belakangan ini.
"Aparat keamanan, Polri dan jajaran intelijen terus bekerja keras untuk mengungkap rangkaian teror bom belakangan ini," kata Suyanto di Jakarta, Sabtu.
Djoko menegaskan, selain aparat keamanan dan intelijen, dukungan masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk atau hal yang mencurigakan juga sangat penting untuk mengungkap rangkaian teror tersebut.
"Kewaspadaan masyarakat sangat membantu aparat nanti dalam mengungkap aksi teror ini. Para ketua RT/RW juga harus mengetahui dinamika yang ada di wilayahnya dan segera melaporkannya kepada aparat," kata Menteri.
Ia menekankan, di saat teror mengancam di mana mana, diperlukan kebersamaan dan persatuan dari semua komponen bangsa Indonesia agar kasus ini segera terungkap dan tuntas.
Tentang apakah berarti intelijen dan aparat keamanan kecolongan mengingat sudah sekitar empat hari teror bom melanda Jakarta dan sekitarnya, Djoko enggan berkomentar.
Terkait rangkaian teror bom yang melanda Jakarta dan sekitarnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan aparat keamanan Polri, TNI khususnya komando teritorial dan intelijen, untuk menuntaskan dan mengungkap dalang rangkaian teror tersebut.
"Jangan berikan ruang apapun, kepada siapapun untuk melakukan aksi teror," katanya.
Sejak teror bom pada Selasa (16/3) di Utan Kayu, rangkaian bom tidak berhenti mengancam Jakarta dan sekitarnya.
Pada Sabtu, dua teror bom negatif terjadi di Univeritas Muhammadiyah dan Pasar Minggu, sedangkan satu bom berhasi diledakkan Tim Gegana Mabes Polri di rumah mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Pur) Is Sukandar di Cempaka Putih Tengah, Jakarta Pusat.