Kamis 17 Mar 2011 20:02 WIB

Din: Bom Buku tidak Bermotif Agama, Tapi Pengalihan Isu

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko
Din Syamsudin
Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, kasus bom buku tidak bermotif ideologi agama dan dilakukan oleh kelompok Islam radikal. Tetapi diduga fenomena bom buku merupakan bentuk pengalihan isu dan perhatian masyarakat dari masalah-masalah strategis yang hingga kini tak terselesaikan. “Mulai dari skandal century dan terakhir wikileaks,”kata dia saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (17/3) malam.

Dugaan itu, kata Din, cukup beralasan karena berbagai alamat yang dituju bom sama sekali tak ada kaitanyya dengan agama. Ulil Abshar Abdalla misalnya, meskipun dulu pernah aktif di Jaringan Islam Liberal (JIL), namun kini tak lagi aktif. Target bom lainnya seperti BNN dan Ahmad Dhani.

Karena itu, apapun motifnya maka selazimnya pemerintah dan aparat penegak hukum mengungkap secara tuntas aktor intelektualis dibalik. “Kegagalan pemerintah selama ini picu pelaku semakin leluasa dan percaya diri,”kata dia.

Pemerintah, kata Din, mesti pro aktif dan tidak cukup dengan statemen klise bahwasanya negara tak boleh kalah dengan teror. Ironisnya, statemen tersebut tidak disertai dengan langkah nyata. Pernyataan Presiden RI yang menyatakan negara tak boleh kalah pada dasarnya adalah cerminan dari kekalahan negara itu sendiri. “Karena tak berhasil ungkapkan semua kasus,”tandas dia.

Tak ada pilihan lain, tegas Din,pemerintah harus segera bertindak dan ungkap tuntas semua kasus. Jika tidak maka apabila peristiwa ini terulang dan pengalihan demi pengalihan isu terus dilakukan serta sengaja mendeskreditkan Islam, tindakan tersebut bisa menimbulkan kemarahan umat dan kehilangan kepercayaan mereka terhadap pemerintah.” Ini akan terus terjadi, umat mesti waspada dan berhati-hati,”imbau dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement