REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mempertanyakan kenapa informasi-informasi para diplomat baru dibocorkan sekarang.
"Kenapa tak dari waktu selesai Pilpres 2004," ujar Megawati menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers seusai menyampaikan pidato politik pada pembentukan 'Cabang Pelopor' di lapangan desa Jamba'an, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten, Jateng, Kamis (17/3).
Dua koran di Australia sebelumnya memuat informasi tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat kabar tersebut juga membeberkan kinerja intelijen Indonesia dan mengutak-atik kiprah beberapa tokoh nasional, termasuk Taufik Kiemas, Jusuf Kalla serta Yusril Ihza Mahendra. Mereka menuliskan berita berdasarkan data dari Wikileaks berdasarkan informasi para diplomat AS.
Bagi Megawati, setiap media tentu punya tanggung jawab atas informasi yang diberitakannya. "Saya tahu persis bagaimana tanggung jawab yang benar dari suatu proses pemberitaan oleh media," katanya.
Makanya, Megawati kembali bertanya kenapa baru sekarang Wikileaks membongkar informasi tersebut. Kenapa informasi tersebut tidak dibocorkan dari waktu selesai Pemilu 2004.
Megawati mengaku tenang-tenang saja ketika Wikileaks juga menyebut-nyebut nama suaminya, Taufik Kiemas, dalam laporannya tersebut. Wikileaks menyebut Taufik terlibat sebuah kasus dan Presiden Yudhoyono meminta kepada Jaksa Agung untuk mengamankan kasus Taufik tersebut.
Presiden ke-5 RI ini juga bertanya informasi Wikileaks itu dari siapa sumbernya? "Saya tentu tak senang kalau informasi Wikileaks itu dibuat-buat. Saya tak bilang informasi itu benar atau salah. Makanya perlu diklarifikasi," ujarnya.
Wartawan pun bertanya kepada Megawati apakah ia tahu dari mana dan siapa asal informasi itu? ''Apa perlu saya bilang dari siapa infonya? Cukup ya," pungkas Megawati lalu beranjak didampingi putrinya Puan Maharani.