REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menko Polhukam Djoko Suyanto menegaskan, aparat terkait sedang bekerja sekuat tenaga untuk mencari pelaku dan latar belakang ledakan bom di Utan Kayu. Pelaku segera dibawa ke meja hukum jika semua bukti telah terkumpul. Djoko berharap masyarakat yang memiliki informasi sekecil apapun untuk memberikannya kepada aparat hukum.
"Apabila bukti yang diterima cukup lengkap, akan diajukan ke meja hukum," kata Djoko usai rapat mendadak bersama Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Arsyad Mbai di Kantor Kementerian Polhukam, Selasa (15/3). Pemerintah mengutuk keras aksi teror berupa ledakan bom itu.
"Teror seperti ini sungguh tak bisa kita prediksi kapan dilakukan," ujar Djoko. Dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap sesuatu yang mencurigakan, khususnya mengenai kiriman-kiriman barang tertentu. Apabila ada hal mencurigakan yang dilihat, diperoleh, dan diterima dari seseorang agar tak segan-segan melaporkan ke aparat hukum agar bisa dicegah sedini mungkin.
Djoko mengatakan, saat ini penyelidikan masih berlangsung oleh kepolisian. Dia tidak ingin menyimpulkan siapa pelaku atau motif dalam aksi teror itu. "Kita masih belum bisa menentukan apa motif atau pelaku," katanya. Saat ini, bukti-bukti sedang dikumpulkan. Semua metode yang digunakan untuk mencari pelaku sedang dikerjakan semaksimal mungkin. Dia mengelak menyimpulkan jika gegana datang terlambat ke lokasi ledakan.
Dalam kesempatan sama, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pemeriksaan saksi dalam kasus ini terus dilakukan. Timur mengatakan, paket diterima penerima pada pukul 10.00 WIB, kemudian pada 13.30 WIB akan diserahkan kepada pihak yang tertera di alamat, namun satpam setempat membawa paket itu keluar karena mencurigakan.
"Satpam membawa keluar, kemudian lapor ke Polsek terdekat, yakni Polsek Matraman," katanya. Kemudian, Polsek meneruskan informasi itu ke Polres Jakarta Timur, lalu Kasat Reskrim Polres Jaktim Kompol Dodi Himawan datang ke lokasi. Bom meledak pukul 16.05 WIB melukai Dodi Himawan, satu personel polisi, dan satu satpam. Ketiganya dibawa ke Rumah Sakit.
Kepala BIN Sutanto menambahkan, semua gugus intelijen telah bekerja dengan baik, sehingga sudah ada upaya dari jajaran intelijen untuk mencegah. Saat ini, intelijen sedang mengumpulkan informasi terkait kejadian itu yang bisa mendukung kepolisian. Sutanto tidak berani menyimpulkan apakah pelaku teror itu perorangan atau berupa kelompok teror tertentu.