Senin 14 Mar 2011 22:53 WIB

Serikat Pekerja BUMN Bersatu Gugat The Age

Halaman utama koran The Age yang menuding Presiden SBY terlibat melindungi koruptor
Foto: The Age
Halaman utama koran The Age yang menuding Presiden SBY terlibat melindungi koruptor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara Bersatu akan mengajukan gugatan terhadap media massa The Age dan Sidney Morning Herald ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (15/3) terkait pemberitaan yang mendiskreditkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pemberitaan di dua surat kabar Australia sangat melecehkan harga diri bangsa Indonesia," kata Ketua Bidang Humas Komite Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (FSP BUMN) Bersatu Trisasono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Selain dialamatkan ke kedua medi itu, gugatan juga ditujukan kepada pemerintah Amerika Serikat, mengingat pemberitaan itu bersumber dari kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat yang jatuh ke tangan WikiLeaks.

Gugatan FSP BUMN Bersatu akan didaftarkan melalui pengacara Habiburokhman dari Serikat Pengacara Rakyat.

Menurut Trisasono, pemberitaan The Age dan Sidney Morning Herald akan sangat mengganggu konsentrasi pemerintahan Presiden Yudhoyono dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat khususnya buruh.

Saat ini saja, lanjutnya, UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai perintah dari UU Sistem Jaminan Sosial Nasional tak kunjung rampung akibat DPR dan pemerintah terlalu sibuk dengan saling tekan menekan dan saling buka membuka berbagi kasus.

Presiden diharapkan lebih fokus menghadapi dampak dari tsunami Jepang dan naiknya harga minyak dunia yang berdampak pada perekonomian Indonesia, memperhatikan nasib petani, nelayan, yang terpuruk akibat perubahan iklim, serta perlindungan terhadap TKI dan kesejahteraan buruh dalam negeri yang terus tergerus akibat tingginya inflasi.

"Kami juga meminta SBY untuk tidak terlalu lemah terhadap kedua negara neolib yang ingin Indonesia selalu dalam dominasi mereka tersebut," kata Trisasono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement