Sabtu 12 Mar 2011 20:44 WIB

Mayoritas Warga Merapi Minta Direlokasi

Kerusakan akibat letusan Gunung Merapi
Foto: Antara
Kerusakan akibat letusan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Korban bencana erupsi Gunung Merapi dari Dusun Pelemsari, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta agar pemerintah segera memberikan kepastian tentang relokasi, Kampung halaman mereka luluh lantak diterjang awan panas.

"Kami minta kepastian soal relokasi, atau bila diperlukan 'shelter' (hunian sementara) yang saat ini dihuni warga dari Padukuhan Pelemsari, Ngrangkah dan Kinahrejo bisa dibangun permanen," kata Kepala Dukuh Pelemsari Ramijo saat dialog dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di 'shelter' Plosokerep, Cangkringan, Sabtu.

Menurut dia, saat ini warga memang sudah nyaman hidup di "shelter". Namun yang lebih bisa menenangkan hati adalah kepastian segera untuk rumah permanen. "Hampir semua rumah warga rusak parah. Saat ini mereka mengharapkan segera memiliki hunian permanen," katanya.

Ia mengatakan, warga di Dusun Pelemsari sebagian besar tidak ingin menempati lokasi kampung halamannya lagi. "Mereka bersedia direlokasi karena warga Kinahrejo, Pelemsari dan Ngrangkah takut menempati bekas rumahnya kembali," katanya.

Atas pertanyaan warga tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pihaknya berencana melakukan dialog langsung dengan penghuni "shelter" kususnya dari Desa Umbulharjo akhir Maret ini. "Diharapkan warga menyiapkan pemikiran yang jernih apakah nanti relokasi atau tidak," katanya.

Meskipun sudah akan melakukan dialog dengan warga, namun Sultan belum menentukan rencana lokasi ang akan dijadikan tempat relokasi. "Misalnyananti berada di lokasi 'shelter', kemungkinan yang dilakukan 'shelter' diubah menjadi rumah permanen," katanya.

Sultan mengatakan, pihaknya akan segera dialog karena semua warga Umbulharjo yang menjadi korban erupsi Merapi telah menempati "shelter". Sebanyak 307 kepala keluarga dari Umbulharjo yakni Padukuhan Pelemsari dan Pangukrejo sudah berada di "shelter".

"Kalau sudah di 'shelter' maka diajak dialog itu kan bisa jernih. Tidak pakai emosi, mudah-mudahan nanti bisa memperoleh kesepakatan yang terbaik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement