Sabtu 19 Feb 2011 21:49 WIB

Sleman Siapkan Rp1,7 M untuk Kecamatan Terdampak Merapi

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kerusakan akibat letusan Merapi, ilustrasi
Foto: Antara
Kerusakan akibat letusan Merapi, ilustrasi

SLEMAN -- Tahun 2011 ini, Pemkab Sleman secara khusus akan menyalurkan dana pemberdayaan ekonomoni Rp 1,7 miliar untuk lima kecamatan yang terdampak erupsi Merap.

Menurut Bupati Sleman Sri Purnomo, dana ini adalah bagian dari dana Rp 4,3 miliar dan pemberdayaan yang bersumber dari APBD Pemprov DI Yogyakarta. Pada tahun-tahun sebelumnya dana tersebut biasanya dibagikan merata untuk 17 kecamatan di Sleman.

''Tahun 2011 ini, kami akan memprioritaskan pemanfaatannya untuk 5 kecamatan yakni  40 persen dari alokasi. Sisanya, 60 persennya akan dialokasikan di 12 kecamatan lainnya,'' kata Sri Purnomo, Sabtu (19/02), dalam penjelasannya kepada Gubernur Sri Sultan HB X di lokasi pembangunan shelter Banjarsari di Desa Glagaharjo, Cangkringan.

Lima kecamatan yang mendapat prioritas tersebut, kata Sri Purnomo, adalah Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi, Tempel dan Ngemplak.

Menurut Bupati, di lima kecamatan tersebut Pemkab akan berusaha memunculkan UKM-UKM baru dengan mengoptimalkan upaya membangkitkan perekonomian para penghuni Pemkab akan segera melakukan pemetakan kembali potensi pengembangan usaha masyarakat sesuai dengan kondisi paska erupsi Merapi sekarang..

Kata Sri Purnono, seperti pada tahun-tahun sebelumnya,  dana ini diperuntukkan bagi bantuan modal untuk usaha yang berkelompok, dengan harapan modal usaha tersebut di tahun-tahun berikutnya dapat bergulir pada anggota yang lain.

Menurut dia, penyaluranan dana itu nantinya akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan seluruh dinas yang ada di Sleman, agar seluruh program-program pemberdayaan masyarakat dapat bersinergi menghasilkan keluaran yang optimal.

Dana Sapi Mati

Pada kesempatan itu, Sri Purnomo juga mengatakan dana penggantian sapi mati sejumlah Rp 23,86 miliar sebenarnya telah siap dicairkan. Namun, katanya, sampai saat ini baru 20 peternak yang mencairkan dana tersebut dengan total dana Rp 218 juta

Dana Rp 218 juta itu bisa untuk membeli 25 ekor sapi perah. Sedangkan dan Rp 23,86 miliar itu secara keseluruhan tersedia untuk membeli 3.413 ekor sapi.

Saat ini, kata Bupati, untuk membantu warga yang ingin mencairkan dana itu, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sleman telah membuka dua posko penggantian sapi mati, yakni  di Pos Kesehatan Hewan Kecamatan Pakem, dan Pos Kesehatan Hewan di Kecamatan Ngemplak.

''Masyarakat atau peternak yang akan memproses pencairan dana, tidak harus datang ke Dinas, cukup datang ke Posko Penggantian Sapi Mati itu,'' kata Bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement