REPUBLIKA.CO.ID,SERANG - Asap Gunung Anak Krakatau (GAK) di wilayah perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, mencapai 750 meter dan mengarah ke selatan. "Sampai saat ini masih mengarah ke selatan dan tingginya 750 meter. Arahnya ke laut lepas. Asapnya mengepul berwarna kelabu," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Kamis (17/2).
Semakin tinggi asapnya, maka semakin banyak material yang dikeluarkan seperti debu. "Material yang dikeluarkan masih bersuhu di atas 600 derajat celsius dan sangat berbahaya bagi siapapun yang berada di radius dua kilo meter dari titik kegempaaan," katanya.
Oleh karenanya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang warga dan turis untuk mendekat sampai raidius yang telah ditetapkan sejak 28 Desember 2010. "Kami belum menurunkan status waspada atau II, GAK, menginggat kegempaan yang dikeluarkan masih berlangsung. Tapi kalau GAK berada di daratan, statusnya sudah level III atau 'siaga','' katanya. ''Namun karena berada di tengah laut dan jauh dari pemukiman, maka statusnya tetap pada level II.''
Untuk aktivitas kegempaan, Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran masih belum mengetahui. Ini lantaran Solar Panel yang berada di Sismometer GAK tidak mengirimkan signal ke pos pemanntau. "Seismograf di pos pemantau tidak bisa mencatat karena tidak mendapatkan kiriman perekam kegempaan dari Solar Panel," katanya.