Jumat 04 Feb 2011 14:04 WIB

Tindak Pelanggaran di Laut Indonesia Masih Tinggi

Laut Indonesia
Laut Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Panglima Komando RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto, mengatakan TNI AL terus meningkatkan operasi pengamanan laut, terkait masih tingginya tindak pelanggaran di wilayah perairan Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Pengarmatim usai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya dan Lantamal IX Ambon di Surabaya, Jumat (4/2).

"Sampai saat ini tindak pelanggaran di laut masih cukup tinggi, sehingga kegiatan operasi pengamanan juga terus kami tingkatkan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan," ujarnya, menegaskan.

Selain masalah perbatasan dengan negara tetangga, lanjut Pangarmatim, kejahatan lintas negara seperti pencurian ikan, perompakan dan perdagangan manusia juga menjadi perhatian jajaran TNI AL.

Jabatan Komandan Lantamal V Surabaya diserahterimakan dari Brigjen TNI (Mar) Halim A Hermanto kepada Laksamana Pertama TNI M Atok Urrahman yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Administrasi dan Personel TNI AL.

Brigjen TNI Halim Hermanto yang memimpin Lantamal V sejak 28 Agustus 2009, selanjutnya mendapat pos baru sebagai Staf Khusus Panglima TNI di Jakarta. Sedangkan Komandan Lantamal V Ambon Laksma TNI Dr Dadang S Wirasuta yang akan menempati posisi Staf Ahli Panglima TNI bidang kesejahteraan prajurit, digantikan pejabat baru Kolonel Laut (P) Rahardjo Dwi Prihanggono (Pamen Staf Ahli KSAL).

Pangarmatim menegaskan sebagai representasi TNI AL di daerah, Lantamal memiliki peran sangat strategis dalam mendukung unsur-unsur operasional.

"Lantamal harus mampu berperan di barisan terdepan dalam mempertahankan wilayah perairan yurisdiksi nasional dan ikut bertanggung jawab dalam memberikan jaminan keamanan laut di wilayahnya," ujarnya.

Bambang Suwarto menambahkan jaminan keamanan laut menjadi hal penting, guna mendukung komitmen nasional yang menempatkan sektor kelautan sebagai salah satu andalan pembangunan nasional di masa mendatang.

"Keterbatasan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang dimiliki TNI AL, bukan alasan untuk menyerah pada keadaan. Secara bertahap, alutsista yang ada di sejumlah Lantamal akan ditambah sesuai kebutuhan dan anggaran," tuturnya, menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement