REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Mesir telah tiba di Tanah Air. Jumlahnya yang telah berhasil dievakuasi 411 orang, bukan 415 seperti diinformasikan sebelumnya. "Dalam penerbangan pertama ini telah kita pulangkan 411 orang, wanita 194 orang, anak-anak 147 orang dan laki-laki 70 orang," kata Ketua Satgas Evakuasi WNI di Messir, Hassan Wirajuda, seusai menjemput kedatangan WNI dari Mesir di Terminal 3 Bandara Soeokarno Hatta, Jakarta, Kamis (2/2).
WNI yang telah tiba ini akan ditampung sementara di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Hassan juga berjanji akan mengusahakan secara maksimal, dalam memberikan pelayanan sebelum para WNI tersebut kembali kepada keluarganya masing-masing.
"Tidak hanya akomodasi yang cukup, ada juga dokter yang siaga 24 jam. Karena itu, keluarga atau kerabat tidak diberikan izin menjemput di sini tapi di Pondok Gede," tuturmya,
Bahkan, para WNI dari Mesir itu akan dibantu untuk kembali ke daerahnya masing-masing. Selain melalui transportasi udara, mereka juga diupayakan transportasi darat.
Total WNI yang berada di Mesir berjumlah kurang lebih 6.100 orang. Namun, tidak semua WNI bisa dan mau dievakuasi. Pemerintah RI hanya mengevakuasi kurang lebih 4.100-an WNI.
Setelah evakuasi kloter pertama berjalan lancar, kini sejumlah persiapan tengah dilakukan pemerintah untuk kembali melakukan evakuasi gelombang kedua pada Kamis (3/2) malam nanti. "Satgas sudah menyiapkan dua pesawat stand by. Insya Allah kalau pengurusan administrasi dan izin mendarat sudah selesai, bisa kita berangkatkan malam ini atau minimal dini hari," papar Hasan. Menurutnya, saat ini telah ada 390 WNI di Mesir yang telah mendaftar untuk kembali ke Tanah Air.
Seperti diketahui, pemerintah menyiapkan pesawat dari tiga maskapai untuk mengevakuasi WNI yang ada di Mesir. Selain Garuda, maskapai yang diminta bantuannya adalah Batavia Air dan Lion Air. Pesawat Lion Air berjenis Boeing 747-400. Sedangkan Batavia adalah A310, namun sedang diusahakan memakai pesawat A330.