REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Duta Besar RI untuk Mesir AM Fachir mengatakan bahwa evakuasi warga negara Indonesia (WNI) kelompok terbang (Kloter) kedua akan segera dilakukan dengan prioritas mahasiswi, menyusul kloter pertama pada Selasa (1/2) yang mengangkut 399 orang.
Pemberlakuan jam malam mulai pukul 15.00 hingga 8.00 waktu setempat akibat aksi unjuk rasa hebat di negeri Piramida itu sedikit merepotkan upaya evakuasi. Dalam pengangkutan ke bandara itu, KBRI memobilisasi semua kendaraan kantor dan mobil-mobil pribadi staf KBRI.
Mobilisasi kendaraan KBRI itu dilakukan karena semua bus wisata masih dilarang beroperasi di seantero Mesir. Sementara itu, WNI yang berada di beberapa provinsi di Mesir kesulitan memasuki ibu kota Kairo akibat jalan-jalan masih diblokir pihak keamanan.
Selain di Kairo, sejumlah mahasiswa Indonesia juga kuliah di cabang Al-Azhar di beberapa provinsi, antara lain di Tanta, Iskandariyah, Mansurah, dan Zakazik.
KBRI telah memastikan bahwa WNI di luar Kota Kairo itu dalam kondisi aman dan tidak terkena dampak unjuk rasa. "Kami melakukan kontak intensif dengan semua WNI baik di Kota Kairo maupun di luar ibu kota," kata Iwan Wijaya.
KBRI menyediakan tiga posko untuk tempat evakuasi WNI, yaitu di gedung KBRI di Distrik Garden City, Konsulat RI di Distrik Madinat Nasser, dan Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) di Distrik Dokki. Selain itu, KBRI juga memanfaatkan belasan sekretariat organisasi kemahasiswaan di Mesir.