Senin 24 Jan 2011 17:08 WIB

Corak UFO di Persawahan Sleman Hanya Buatan Manusia

Rep: kim/ Red: Krisman Purwoko
Gambar yang diduga bekas jejak UFO di Sleman
Foto: Antara/Regina Safri
Gambar yang diduga bekas jejak UFO di Sleman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Corak aneh di areal persawahan di Sleman, Yogyakarta hanya merupakan rekayasa manusia saja. Bukan karena makhluk ruang angkasa atau fenomena alam. "Pada prinsipnya untuk membuat itu mudah dilakukan," ujar Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin, saat dihubungi Republika, Senin (24/01).

Menurutnya, jika corak tersebut dibuat oleh UFO, hal itu jelas tidak mungkin, karena dalam dunia sains UFO tidak ada. Lalu jika disebabkan oleh puting beliung, hipotesa tersebut juga tidak bisa digunakan karena angin tidak mungkin membuat pola serapi itu. Apalagi jika disebutkan bahwa corak itu disebabkan oleh sutet atau jaringan listrik. Pengaruh elektromagnetik dari jaringan listrik tidak mempengaruhi padi.

Oleh karena itulah Thomas sampai pada kesimpulan bahwa corak di persawahan di Sleman itu adalah hasil rekayasa manusia. "Dengan tali dan papan, hal seperti itu bisa dilakukan," katanya.

Pertama, memasak tonggak di tengah area yang akan dibuat corak seperti itu. Lalu diikatkan sebuah tali ke tonggak itu sebagai acuan agar lingkaran simetris. Untuk merubuhkan padi digunakan papan. Agar variasi bisa dilakukan posisi papan bisa digeser atau pusat lingkaran dipindahkan. Seperti di corak yang muncul di Sleman itu, pola lingkaran yang mirip bunga itu dibuat dengan mengubah pusat lingkaran.  

Metode yang sederhana ini, menurut Thomas, sangat mudah dilakukan. Sehingga orang yang membuatnya bisa mengerjakan corak tersebut hanya dalam semalam saja. "Apalagi diterangi dengan cahaya bulan," ujarnya. Namun, dia tidak mengetahui motif dibalik pembuatan corak tersebut. Dia hanya menduga orang yang melakukan itu adalah orang yang ingin mencari sensasi.  

Lalu ketika ditanyakan kaitan dengan Crop Circle di negara lain, Thomas menganggap bahwa setiap orang dari setiap negara memiliki trik yang berbeda untuk membuat corak itu. "Tentu ada trik yang berbeda. Ada yang patah, ada yang membelok. Ada banyak sekali pola seperti itu. Tapi banyak yang menduga kuat itu hanya buatan manusia," jelasnya.

Salah satu buktinya bahwa corak itu dibuat manusia adalah pengakuan pembuat Crop Circle di Inggris pada tahun 90an. Ketika itu ditunjukkan cara pembuatannya yang menggunakan tali dan papan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement