REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 11 tokoh nasional mendeklarasikan Gerakan Integritas Nasional (GIN) yang berlangsung di Gedung Museum Kebangkitan Nasional-STOVIA, Jakarta, Selasa (11/1).
Deklarasi GIN diLatar belakangi rendahnya integritas bangsa terutama pejabat publik ketika bangsa Indonesia didera permasalahan besar seperti penyakit Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang tetap mendominasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kuat atau tidaknya intergritas bangsa terutama di tingkat pejabat publik menentukan tercapainya tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945," demikian bunyi kesepakaran 11 tokoh nasional tersebut.
11 tokoh yang bersepakat mendeklarasikan GIN antara lain, Syafii Maarif, Salahuddin Wahid, Nathan Setiabudi, Putut Prabantoro, Bambang Islamawan, Kasturi Sukiadi, Parni Hadi, Wisjnubroto, Theresia Kristianty, Sudrajad dan Tegus Santosa. Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dengan yang diwakili oleh Shalahuddin Wahid dan Syafii Maarif.
Guna memperkuat kelembagaan GIN, 11 tokoh nasional melabeli gerakan ini dengan badan hukum yang kemudian melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti perkumpulan masyarakat sipil, tokoh-tokoh masyarakat, kalangan akademisi, media dan politisi.
Adapun langkah-langkah yang hendak diambil dalam usaha meningkatkan kualitas dan kesadaran pentingnya integritas bangsa antara lain menyelenggarakan pendidikan politik pada seluruh elemen bangsa dan negara, seperti pejabat publik, calon pejabat, dan media massa.