REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Palang Merah Indonesia menurunkan 20 petugas penyelamat untuk mengevakuasi korban banjir lahar dingin Gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, demikian menurut juru bicara institusi.
"Luapan yang mengalir di sungai Putih dan Pabelan telah membawa lumpur dan materi Gunung Merapi ke kawasan tertentu kota Magelang," ujar sang jubir, Arief Setyohadi, di Jakarta, Senin (10/1).
Merespon situasi darurat itu, PMI pun menurukan petugasnya untuk segera mengevakuasi warga dan zona berbahaya. Banjir lahar dingin itu, katanya. merusak dan menenggelamkan puluhan rumah
Luapan kedua sungai tadi dapat mengancam warga di dua desa kecil yang paling parah terkena dampak, yakni Ngemplak dan Mungkin. "Petugas kita segera memindahkan warga ke penampungan pengungsi di zona aman," ujar kepala divisi sumber daya PMI Magelang itu.
Ia mengatakan banjir lahar dingin dari Merapi telah merendam rumah-rumah penduduk sejak Minggu (9/1) malam kemarin. Selain petugas penyelamat, PMI juga mengirim satu unit ambulans ke kawasan bencana.
Puluhan warga sempat terperangkap dalam rumah-rumah mereka yang terendam lahar. Namun akhirnya mereka dapat dievakuasi oleh relawan PMI ke area lebih aman.
Pada Minggu malam, lahar dingin juga melumpuhkn akses jalan yang menghubungkan beberapa desa. Kepala desa Jrakah, Tumar, mengatakan jalan kini tertutup dengan timbunan tanah longsor akibat banjir lahar sehingga arus jalan terganggu sepenuhnya.
Terlepas dari tanah longsor yang cukup serius dan banjir lahar, namun sejauh ini tidak diterima laporan korban jiwa, ujar Tumar.