Sabtu 08 Jan 2011 07:12 WIB

Choirul Saleh Maju ke Bursa, Janjikan Ansor Bebas dari Kooptasi Politik

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—-Bursa calon Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bertambah. Choirul Saleh Rasyid--Ketua Panitia Penyelenggara Muktamar--, menyatakan siap maju ke bursa pemilihan Ketua Umum.

Kehadiran Chorul, tak urung, menambah panjang daftar politisi yang maju ke bursa pemilihan. Nama-sama yang santer akan maju dalam pemilihan, antara lain Khatibul Umam Wiranu (Partai Demokrat), A Malik Haramain dan Marwan Ja’far (PKB) Nusron Wahid (Partai Golkar) dan Saifullah Tamliha (PPP).

Ihwal pencalonan, Choirul mengaku mendapat dukungan para kiai maupun pengurus Ansor. ''Saya juga telah memperoleh amanat dari para kiai dan ulama sepuh,'' ungkapnya.  Saat memberikan keterangan pers, tampak hadir ketua-ketua wilayah seperti Asnawi dari NAD, Fadli Yasir (Sumut), Rusli Intan (Sumbar), Koymuddin (Sumsel), Anshori (Riau), Darwis (Babel), Erwan Sulaeli (Bengkulu), Baru Rohim (Kepri), Aqil Irham (Lampung), Syaparuddin (Kaltim), Sahran Raden (Sulteng), Syaiful (Papua), serta beberapa fungsionaris lain dari Jatim, Jabar, Banteng, DKI.

Choirul mengungkap fenomena aneh menjelang muktamar GP Ansor. Sejumlah kandidat sowan dan meminta restu ke parpol-parpol. Tradisi yang biasa berjalan, katanya, adalah bahwa mereka berkunjung kepada para ulama dan kiai untuk memperoleh nasihat. ''Sebab para ulama itulah yang selama ini menjadi suluh bagi warga NU. Bukan ketua partai,'' ucapnya.

Choirul berharap  jangan lagi ada kader Ansor yang datang menghadap ketua umum parpol tertentu lalu berharap mendapatkan restu serta dukungan dalam bentuk lainnya. Kalau ini dibiarkan, kata Ketua Panitia Kongres Ansor ini, maka lama-lama akan menjadi tradisi buruk yang tak pernah diajarkan oleh para pendiri NU serta para ulama, khususnya dari lingkungan pesantren.

Mengantisipasi berbagai kemungkinan negatif, begitu diakuinya, Choirul bertemu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Waketum PBNU As’ad Said Ali, mantan Ketua Umum PP GP Ansor Chalid Mawardi dan Slamet Effendy Yusuf. “Semua tokoh ini menyarankan perlunya dilakukan ikhtiar agar jangan sampai Ansor dikooptasi sehingga berada dalam penjara partai politik,” ujar Choirul.

Karena ini sebuah amanat, kata Choirul, maka sebagai kelanjutannya ia melakukan “sowan” kepada beberapa ulama berpengaruh untuk memperoleh restu menyelamatkan GP Ansor dengan jalan memenangkan pemilihan ketua umum di kongres. Menurutnya, Choirul telah sowan ke Kiai Idris Marzuki (Lirboyo), Kiai Khotib Umar (Jember) serta Kiai Umam Yahya Mahrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement