REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi, Yunus Husein, membenarkan dugaan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum bahwa kepergian Gayus ke Macau dan Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengamankan aset-asetnya.
"Kita belum menemukan bukti yang membenarkan pengamanan aset, namun indikasi yang disebut satgas itu memang benar," katanya seusai melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung, Basrief Arief di Jakarta, Jumat (7/1).
Seperti diketahui, Gayus diduga berangkat ke Macau dan Kuala Lumpur pada 24 September 2010 yang akhirnya mengundang perhatian publik. Padahal sebelumnya saat ditahan di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Gayus sempat pergi ke Denpasar, Bali untuk menyaksikan siaran langsung tenis internasional.
Ia menyebutkan, indikasi dirinya mengamankan aset di luar negeri itu diperkuat dengan penemuan adanya "save deposit" di Singapura. "Bersama dengan penyidik Polri, kami melihat di salah satu save depositnya ada uang dan emas," katanya.
Kotak deposit itu berada di Singapura hingga Gayus diduga berangkat ke luar negeri tersebut tidak lain untuk mengamankan aset-asetnya. Ia mengatakan saat ini pihaknya mengajukan permohonan penyelidikan ke Singapura, Macau, Malaysia dan Thailand melalui pihak FIU (Financial Intilligence Unit).
Sebelumnya, Polri memastikan bahwa paspor atas nama Sony Laksono wajahnya mirip terdakwa Gayus HP Tambunan. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, paspor milik Sony tidak diragukan lagi ada foto wajah mirip Gayus.