REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak umat Islam untuk memetik hikmah dari pergantian tahun dan memperbarui sikap mental dan perilaku individu dan masyarakat.
Ia mengingatkan Indonesia kerap diuji dengan berbagai persoalan moral, sosial, ekonomi dan bencana di berbagai daerah.
Pergantian tahun selalu mengingatkan umat muslim pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah, kata Menag Suryadharma Ali dalam sambutan peringatan tahun baru Islam 1432 dan menyambut datangnya tahun baru 2011 Masehi di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat.
Menag mengatakan, hijrah tersebut merupakana mata rantai untuk membangun tatanan kehidupan masyarakat yang memberi jaminan dan kebebasan menegakkan akidah, menjalankan ibadah, merealisasikan ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta.
Peristiwa hijrah tersebut merupakan tonggak paling bersejarah dalam perkembangan agama Islam ke seluruh dunia, sehingga ditetapkan sebagai permulaan penanggalan tahun baru Islam. Semangat dan nilai tahun baru hijrah tersebut adalah perubahan menuju keadaan yang lebih baik, katanya.
Dalam perspektif kekinian, hijrah merupakan momentum untuk memperbarui sikap mental dan perilaku induvidu dan masyarakat. Hijrah diharapkan dapat menyadarkan semua pihak untuk melakukan introspeksi diri dan sosial sehingga dapat keluar dari berbagai masalah dan bencana.
Sebagai bagian dari maknah hijarah, lanjut dia, bangsa Indonesia harus kembali memperkuat karakter bangsa dan akhlakul karimah. Hal ini perlu agar bangsa Indonesia tidak larut dalam dalam gemerlap negatif globalisasi, tergilas zaman.
Diharapkan bangsa Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain dalam membangun karakter bangsa yang penuh dengan kemuliaan moralitas. Salah satu cara adalah memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan, katanya.