REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin minta Pemuda Muhammadiyah melakukan reposisi dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin berat. Indonesia mengalami perubahan cepat dan the rise of China yang membawa dampak sistemik, tidak hanya pemerintah tetapi juga sosial masyarakat. Pendekatan dakwah yang digunakan harus menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan.
"Perlu reposisi terhadap dinamika baru, tidak bisa dengan cara lama,"kata dia dalam acara pelantikan PPPM Periode 2010-2014 di Jakarta, Rabu, (21/12) Din mengatakan, sebagai organisasi ortonom ada tiga peran dan posisi yang harus diteguhkan oleh Pemuda Muhammadiyah.
Pertama, sebagai organisasi perwakilan Muhammdiyah dengan segmen kawula muda, Pemuda Muhammadiyah menfokuskan dakwah ke generasi Pemuda. PM perlu melakukan evaluasi terhadap persoalan yang dihadapi pemuda saat ini. Diakui, pemuda sekarang telah mengalami krisis identitas. Kedua, sebagai sarana dan wahana kaderasisi. Muhammadiyah memerlukan proses kaderisasi organisasi berjalan dinamis.
Apalagi, dikatakan Din, Muhammdiyah kian mengalami krisi kader karena ortom yang ada belum maksimal memberdayakan kader. Ketiga, fungsi perwakilan dalam politik kebangsaan berupa amar makruf nahi munkar. Dakwah Muhammadiyah tidak boleh berhenti pada aspek pencerahan tetapi perlu upaya amar makruf nahi munkar dengan melakukan perlu kritik sosial. "Sikap kita kepada pemerintah partisipatif, loyal, tetapi tetap kritis dan dilakukan dengan penuh tanggungjawab,"kata dia.