REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Ribuan petani dan pekerja kebun tebu, serta karyawan pabrik gula yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menggelar akasi unjuk rasa di depan Gedung Gubernuran, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (21/12).
Mereka menentang rencana Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu, yang akan membebaskan peredaran gula rafinasi yang berasal dari gula mentah impor.
Pengunjukrasa diterima Asisten II Pemerintah Provinsi Jatim bidang Perekonomian, Hadi Prasetyo. Ia sependapat dengan tuntutan pendemo. Mewakili Gubernur Jatim, Soekarwo, pihaknya sepakat menolak rencana Menteri Perdagangan membebaskan peredaran gula rafinasi.
Hadi menyatakan Gubernur Jatim berencana membuat Peraturan Gubernur (Pergub) untuk pengawasan peredaran gula impor agar tidak sampai merugikan petani.
Pasalnya, di Jatim terdapat 3,2 persen impor gula impor dari total gula yang beredar. Sementara, kebutuhan masyarakat hanya diperkirakan 1,8 persen. ”Berdasarkan data, peredaran gula impor di Jatim kelebihan. Ini harus dicegah sebab berbahaya,” tukasnya.