REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menegaskan, pembahasan RUU Keistimewaan DI Yogyakarta jangan melupakan sejarah Yogyakarta dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ya pemerintah dan DPR jangan sampai mengabaikan sejarah dan aspirasi masyarakat Yogyakarta," katanya, usai menghadiri penutupan kejuaraan ke-14 pencak silat internasional di Jakarta, Jumat petang.
Prabowo mengatakan, persoalan Yogyakarta tidak sekadar persoalan segelintir orang atau kelompok tertentu. "Ini menyangkut masalah yang lebih besar, masalah persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi harus dilihat secara utuh apa yang menjadi keinginan pemerintah dan masyarakat Yogyakarta," katanya.
Namun, lanjut Prabowo, hal penting adalah sejarah Yogyakarta terutama peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam mendukung kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Karena itu, dalam pembahasan RUUK DIY semua pihak harus berpikir jernih, jangan emosional. Pikirkan kepentingan yang lebih luas, kepentingan bangsa," katanya.