REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mabes Polri kebingungan memilih tempat operasi mata bagi Ustad Abu Bakar Ba'asyir. Bila tadinya Ba'asyir akan dioperasi di RS Aini, kini Polri ingin mengubah tempatnya lagi.
"Penyidik Polri sepertinya lebih menginginkan ustad untuk menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Polri," kata Kuasa Hukum Ba'asyir, Luthfie Hakim, di Jakarta, Selasa.
Meskipun nantinya Ba'asyir akan menjalani operasinya di RS Polri tapi yang akan melakukan tugas operasi adalah dokter yang telah pihak Ba'asyir tunjuk yakni dr Isfahni, ujarnya.
Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu semula akan menjalani operasi mata kataraknya di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) kemudian berubah ke RS Aini hingga akhirnya ke RS Polri.
"Kami saat ini juga belum mengetahui apakah pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, sudah memberikan izin ustad untuk menjalani operasi tersebut," kata Luthfie.
Luthfie mengatakan, secara lisan untuk izin menjalani operasi Ba'asyir, telah ia sampaikan kepada Kepada Kajari Jakarta secara lisan. "Hingga kini saya belum mengetahui apakah izin operasi tersebut sudah keluar apa belum," katanya.
Ba'asyir akan menjalani operasi pada hari Kamis (16/12)lantaran kondisi mata yang mengalami gangguan semakin memburuk dan menyerang syaraf. Permohonan operasi untuk Ba'asyir karena adanya keluhan yang serius pada mata sebelah kiri.
Mata sebelah kiri Ba'asyir hanya bisa melihat cahaya saja, dan kondisi itu sebenarnya sudah dialami sejak enam bulan lalu. Selain itu, lutut kaki sebelah kirinya juga dikeluhkan sakit.
Gangguan fisik yang dialami oleh Ba'asyir, kemungkinan disebabkan antara lain kurangnya cahaya di dalam Rutan Bareskrim tempat Ba'asyir ditahan.