Sabtu 11 Dec 2010 07:50 WIB
Bocoran Indoleaks

Soeharto Takut Indonesia Diserang Cina-Rusia

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA--Laman lokal Indoleaks membocorkan salinan dokumen dari Gedung Putih berkode Top Secret/Sensitive berupa percakapan antara mantan presiden Soeharto dengan mantan presiden Richard M Nixon dan mantan menlu Henry Kissinger.

Dokumen bertanggal 26 Mei 1970 berisi berbagai hal soal perkembangan Orde Baru Indonesia setelah lepas dari peristiwa G30S. Tercatat isu soal Partai Komunis Indonesia, investasi dan utang asing, serta pertahanan Indonesia dibahas.

Dalam pembicaraan lanjutan, Soeharto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap militer Cina dan Rusia. Menurut Soeharto, Cina dan Rusia mengetahui titik lemah pertahanan Indonesia.

"Armada dan peralatan militer kami datang dari Rusia dan Cina. Jadi mereka tahu persis kelemahan Indonesia. Kami sudah membicarakan hal ini dengan Admiral McCain terkait potensi ancaman Cina yang memiliki misil daya jelajah 1.100 mil," kata Soeharto.

"Kami juga memberi perhatian serius terhadap ancaman infiltrasi dari Rusia. Karena armada laut Rusia aktif di Laut Hindia dan kemungkinan meluas hingga ke Pasifik. Indonesia mengkhawatirkan Rusia menggunakan kapal selamnya, padahal kami belum punya senjata antikapal selam," sambung Soeharto.

Soeharto juga mengkhawatirkan kemampuan jenderal-jenderal militernya belum memiliki rencana strategis menangkal Cina-Rusia.

Terhadap penjabaran Soeharto ini, Nixon mengatakan, memang ada potensi dari Cina untuk membantu lagi komunis di Indonesia. Apalagi Indonesia termasuk negara strategis dengan potensi sumber daya alamnya yang kaya. "Indonesia menjadi target dari negara lain," kata Nixon.

Ia lalu mengarahkan Soeharto untuk bertemu dengan sejumlah tokoh penting membahas kekuatan militer Indonesia. "Ini untuk menentukan apa yang dibutuhkan Indonesia dan bagaimana peran Amerika yang tepat bagi Indonesia," kata Nixon.

"Selalu terbuka kemungkinan untuk menambah bantuan peralatan dan armada militer lagi bagi Indonesia," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement