Jumat 10 Dec 2010 09:47 WIB
Survei Transparency Indonesia

Survei: Korupsi di Indonesia Makin Parah

Korupsi
Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA--Klaim pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap keberhasilan pemberantasan korupsi bisa jadi semu. Responden yang diwawancarai Transparency International (TI) dalam rangka Hari Antikorupsi se-Dunia 2010 mengatakan praktek korupsi di Indonesia tetap meningkat.

Dalam survei yang dipublikasi Kamis (9/12), TI mengajukan tiga pertanyaan umum terkait korupsi. Pertanyaan pertama adalah: dalam tiga tahun terakhir, apakah tingkat korupsi di Indonesia naik, turun, stagnan.

Tercatat sebanyak 43 persen responden asal Indonesia mengaku selama tiga tahun terakhir praktek korupsi justru makin menjadi-jadi. Sementara hanya 27 persen responden yang mengaku praktek korupsi Indonesia menurun. Dan sisa 30 persen responden mengatakan tidak ada perubahan praktek korupsi di Indonesia dalam tiga tahun belakangan.

Pertanyaan kedua, lembaga mana yang paling korup di Indonesia. Responden survei menjawab parlemen alias DPR lah sebagai lembaga terkorup. Di posisi kedua adalah partai politik dan polisi. Lembaga peradilan ada di posisi ke tiga.

Di peringkat keempat lembaga terkorup adalah pejabat publik. Disusul berturut-turut lembaga pendidikan, militer dan media, LSM, dan lembaga keagamaan.

Pertanyaan terakhir adalah bagaimana masyarakat menilai program pemerintah dalam memberantas korupsi. Ternyata sebanyak 35 persen responden menilai kebijakan Presiden SBY memberantas korupsi tidak efektif. Sebanyak 33 persen menjawab efektif, dan 32 persen menjawab biasa saja.

sumber : TII
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement