REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan pemberitaan di majalah Suara Islam tentang Syafii Maarif yang menerima hadiah apartemen mewah dari Aburizal Bakrie adalah fitnah. "Pemberitaan itu fitnah nyata dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," katanya di Jakarta, Kamis, setelah acara silaturahmi sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam tingkat pusat untuk membahas masalah-masalah bangsa.
Din mengaku tahu persis bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Ia menjelaskan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang bernama lengkap Ahmad Syafii Maarif itu memang sesekali menumpang di sebuah apartemen ketika berada di Jakarta. Namun, katanya, apartemen tersebut adalah milik pembina dari Maarif Institute. "Apartemen itu bukan pemberian siapapun," katanya.
Ia mengecam pemberitaan di majalah itu. Menurut dia, apa yang dilakukan majalah itu tidak mencerminkan nilai-nilai Islami. "Yang dilakukan jauh dari nilai-nilai Islam. Saya mendukung untuk diselesaikan lewat proses hukum, apalagi kalau yang bersangkutan tidak meminta maaf," katanya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif membantah bahwa dirinya telah menerima sebuah apartemen mewah dari Aburizal Bakrie senilai Rp 2 miliar.
"Berita itu fitnah. Berita tersebut tidak lah benar dan tidak bertanggung jawab," ujar pengacara Syafii Maarif, Todung Mulya Lubis, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/12).
Kabar itu sendiri dilansir majalah Suara Islam dalam tulisan berjudul "Multi Accident Award" pada edisi 101 tanggal 19 November-3 Desember 2010.