REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Namanya Priyo Budi Utomo. Ia hanya guru sekolah dasar biasa, dari kampung pula. Tapi kiprahnya bisa menjadi contoh gerakan anti-korupsi negeri ini.
Ia merupakan guru yang bertanya adanya dugaan korupsi di sebuah sekolah di Jember. Ia berhadapan dengan risiko yang harus ditanggungnya: di-black list mengajar oleh sekolah maupun dari Dinas Pendidikan setempat.
"Priyo merupakan satu dari perwakilan dari kelompok masyarakat yang berani melawan tindakan korupsi," kata Koordinator Kampanye dan Penggalangan Dana Publik Indonesia Corruption watch (ICW) , Illian Deta Sari. Bersama empat lainnya, ia diganjar penghargaan Anti-Korupsi ICW.
Penghargaan itu diberikan dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia. Lembaga ini memberikan perhargaan kepada beberapa orang yang dianggap melawan dan mengungkap tindakan korupsi. Penghargaan tersebut bertujuan untuk semakin meningkatkan upaya dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Ke-empat orang yang akan diberikan penghargaan ICW tersebut, yakni Prio Budi Utomo, Okky Sofyan, Retno Listyarti dan Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (KMRT). Mereka akan diberikan penghargaan di sela-sela acara konser Generasi Anti Korupsi (Gipsi) di Margo City Depok, Selasa (7/12) siang.
Okky Sofyan adalah orangtua siswa yang mempertanyakan dana BOS. Belakangan, ia malah diusulkan untuk dicoret dari kependudukan DKI Jakarta.
Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (KMRT), tambahnya, harus rela dipukuli, diteror dan diintimidasi hanya karena mempertanyakan dana alokasi khusus (DAK) dalam anggaran pendidikan di Pemkab Tasikmalaya. Sedangkan Retno Listyiarto merupakan guru SMAN 13 Jakarta yang tetap berani melawan meski menghadapi gugatan tokoh besar seperti Akbar Tanjung terkait buku pelajaran PPKn yang ditulisnya.
“Mereka merupakan perwakilan dari kelompok masyarakat yang berani melawan tindakan korupsi. Penghargaan ini hanya sebagai simbol perjuangan agar pemberantasan korupsi tidak berhenti,” kata Illian yang ditemui Republika di sela-sela konser Gipsi di Margo City Depok, Selasa (7/12) siang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika