REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH – Keinginan memeriksa kesehatan jiwa Sumiyati dinilai Menakertrans Muhaimin Iskandar tidak beralasan.
‘’Sumiyati sangat-sangat normal, sehat. Bahkan tadi saya bisa bergurau, dia juga bergurau," kata Muhaimin usai menjenguk Sumiyati di RS King Fahd, Madinah, Ahad (5/12).
Pengacara dari Komisi Hak Asasi Arab Saudi, Sultan bin Zahim, mengusulkan agar Sumiyati diperiksa kesehatan jiwanya. Pekan ini, Arabnews melansir pernyataan Sultan itu. Sultan mencurigai Sumiyati melukai diri sendiri untuk memeras majikannya. Majikan Sumiyati disebut mempunyai warisan banyak setelah suaminya meninggal.
"Majikannya yang berusia 53 tahun baru menjanda dan diwarisi banyak uang. Pembantunya tahu soal itu," kata Sultan bin Zahim (Arabnews, 29/11). Sebelum dibawa ke RS King Fahad, oleh majikannya Sumiyati pernah dibawa ke RS Jiwa.
Tapi hasil pemeriksaan dokter jiwa menyebutkan Sumiyati sehat. ‘’Sehingga RS Jiwa itu menolak merawat Sumiyati,’’ujar Dubes Indonesia untuk Arab Saudi dan Oman, Gatot Abdullah Mansyur.
Menurut Gatot, Sultan mendapat informasi tentang kecurigaan Sumiyati sakit jiwa dari pihak lain, bukan dari dokter RS Jiwa. Sultan juga bukan pengacara Sumiyati. Pengacara Sumiyati yang kita tunjuk namanya Suud Awad Al-Hejili.
Selama ini, banyak pihak di Arab Saudi yang mendukung Sumiyati. Gatot menjelaskan ada Solidaritas Perempuan Arab Saudi yang telah menjenguk Sumiyati. Majelis Ulama Arab Saudi juga mengecam kekerasan yang ditimpakan kepada Sumiyati.
Muhaimin belum bisa memastikan akan menolak atau menerima usulan pemeriksaan kesehatan jiwa Sumiyati. Pengacara Sumiyati diminta mengkaji usulan ini. "Justru belum tentu kita tolak. Ini kan supaya dibuktikan bersama, nyatanya sehat gitu kan. Tapi kita juga belum tentu terima karena khawatir disalahgunakan," ujar Muhaimin.
Selain menjenguk Sumiyati, Muhaimin juga akan menemui Menteri Dalam Negeri dan Menteri tenaga Kerja Arab Saudi. Kepada Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin akan meminta pengakuan yang lebih terhadap pekerja domestik di Arab Saudi. ‘’Supaya diakui sebagai hubungan kerja formal bahwa itu profesi yang harus dihargai," kata Muhaimin.
Kepada Menteri Dalam Negeri Muhaimin agar warga Arab tak mempekerjakan TKI/TKW ilegal. Senin siang, seusai rapat di KJRI Jeddah, Muhaimin akan terbang ke Riyadh untuk bertemu dua menteri Arab Saudi itu. Selama di Jeddah, Muhaimin juga mengagendakan bertemu dengan para TKI/TKW