Jumat 26 Nov 2010 04:17 WIB

Hubungan Memanas, Ical-Anas Bertemu

Rep: Indira Rezkisari/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu dikatakan Aburizal sebagai pertemuan yang diharapkan dapat meredam isu perpisahan antara kedua partai.

Ical, sapaan akrab Aburizal, mengatakan pertemuan ini adalah pertemuan biasa. ''Silaturahmi,'' katanya, Kamis (25/11), sebelum pertemuan. Pertemuan itu juga sedianya membahas bagaimana pemerintah bisa tetap stabil sampai berakhir di 2014 sekaligus meredam isu yang berupaya memisahkan Partai Golkar dan Demokrat dalam koalisi.

Usai bertemu, Ical menegaskan tidak ada hal serius yang dibahas. ''Hanya membicarakan Demokrat dan Golkar tidak boleh berpisah. Harus terus bersama-sama melanjutkan untuk mendukung pemerintahan,'' katanya.

Isu perombakan kabinet juga dikatakan Ical sama sekali tidak disinggung. Ical yang ditemani Sekjen Golkar, Idrus Marham, dan Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto, menambahkan, perombakan kabinet adalah urusan presiden yang tidak bisa dicampuri.

Anas mengatakan pula kalau pertemuan kedua partai ini adalah pertemuan biasa. ''Ini pertemuan antarkeluarga, prinsipnya kami ingin mengatakan kalau Partai Demokrat dan Golkar solid, kompak, bersatu, sama halnya dengan partai koalisi yang lain,'' ucapnya.

Menurut Anas, lain kali akan ada pertemuan antara Partai Demokrat dengan partai koalisi lainnya. Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut diadakan sebab rumor perombakan kabinet yang sebelumnya dihembuskan salah satu Ketua DPP Demokrat, Ruhut Sitompul, Anas menjawab tidak. Katanya, hari ini jadwalnya Aburizal mentraktir Anas.

Hubungan antara dua partai ini sempat memanas setelah Ruhut (24/11) melontarkan adanya kemungkinan posisi menteri Golkar di kabinet diganti dengan PDIP. Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso, bahkan mempersilakan Demokrat melakukan perombakan. Priyo berujar sebaiknya Demokrat tidak hanya berani berwacana tapi berani benar-benar melakukan perombakan. ''Risiko politiknya tapi tanggung sendiri,'' ucap Priyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement