REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) makin memperketat penjagaan akses jalan utama menuju puncak Merapi. Pasalnya meski zona bahaya telah diturunkan, gunung itu masih sering melontarkan awan panas.
"Pada pukul 00.15-00.18 WIB tadi ada lontaran awan panas. Status awas jadi titik tolak agar masyarakat sekitar Merapi agar tak terlena. No more victims," ujar Kepala BNPB, Syamsul Maarif, di tengah launching shelter di Posko Jenggala, Senin (22/11).
Secara tegas, Syamsul pun akan memperketat pengamanan karena kondisi tersebut. "Maafkan perlakuan ketat pada media karena mulai muncul tempat parkir untuk pengunjung di atas," jelas Syamsul.
Padahal dari keterangan BPPTK, suhu tanah di ketebalan 20 centimeter masih mencapai 120 derajat Celcius. Bahkan banyak aparat bersepatu bot hingga jebol. Saya melarang orang yang tak berkepentingan masuk, kecuali ada kawalan petugas dan profesional. "Komando dari saya. Kalau tak patuh saya anggap melanggar," tegasnya.
Lebih lanjut, Syamsul mengungkapkan, pihaknya tak mengambil alih wewenang gubernur, tapi memperkuat pengamanan yang kurang. Meski nantinya masa tanggap darurat habis pada 26 November mendatang, dia berharap bisa diperpanjang. "Semuanya tergantung kondisi dan Gubernur," paparnya.