REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Salah satu jurubicara Fraksi PDI Perjuangan di Komisi II DPR RI, Rahadi Zakaria, menyatakan, Soeharto memiliki predikat lebih dari sekadar pahlawan nasional. "Sebagai mantan Presiden RI maka menurut saya beliau sudah merupakan tokoh internasional dengan predikat yang disandangnya dan dikenal secara luas," katanya di Jakarta, Kamis (11/11).

Ia mengatakan itu, merespons tidak diterimanya usulan publik, utamanya dari Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, agar Alm Jenderal Besar M Soeharto mendapat gelar Pahlawan Nasional, bertepatan Hari Pahlawan, 10 November 2010 ini.

Bagi Rajadi Zakaria, dengan predikat sebagai mantan Kepala Negara di sebuah bangsa Indonesia yang multietnis ini justru dipertanyakan apakah Soeharto masih memerlukan gelar untuk mempertegas ketokohannya. "Gelar pahlawan atau ketokohan nasional itu kan sebenarnya untuk menguatkan ketokohan seseorang untuk mengenang sikap dan perilaku kejuangan di masa lalu," ujarnya.

Karena itu, menurutnya, barangkali Soeharto dan juga para Kepala Negara lainnya berikutnya mesti dibuat aturan yang sama. "Misalnya Bung Karno (Presiden I RI) sudah sangat akrab dengan julukan Proklamator Kemerdekaan. Jadi, sesungguhnya 'legacy' masing-masing Kepala Negara sudah jelas dalam sejarah," tandas Rahadi Zakaria.

Ikuti Whatsapp Channel Republika