REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dinamika politik di Timur Tengah menjadi topik pembicaraan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Selasa (9/11). Dalam pertemuan itu, Presiden Yudhoyono menegaskan dukungan terhadap terbentuknya negara Palestina.
"Posisi Indonesia sangat jelas terhadap masalah Palestina dan Israel, yakni penyelesaian secara permanen," kata Presiden dalam konferensi pers bersama Presiden Obama usai pertemuan bilateral. Presiden mengatakan, selain mendapat kemerdekaan, Palestina dan Israel juga harus bisa berdampingan dan mendapat dukungan dunia.
Masalah global dan regional juga dibahas oleh Presiden Yudhoyono dan Obama, khususnya hubungan antara ASEAN dan AS. Presiden Yudhoyono mengingatkan, Indonesia akan menjadi chairman ASEAN pada 2011. Kerja sama dengan AS juga penting dilakukan dalam kerangka East Asia Summit dan APEC.
Dalam hubungannya dengan forum multilateral, Presiden Yudhoyono menegaskan bahwa Indonesia dan AS mendorong G20 menjadi premier forum dalam upaya membangun ekonomi dunia agar kuat dan berkelanjutan, sehingga pada akhirnya bisa menjaga keseimbangan ekonomi dunia yang bermanfaat bagi semua.
Dinamika politik di Myanmar juga menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Yudhoyono dan Obama. Presiden mengatakan, proses demokratisasi di Myanmar diharapkan berlangsung dengan baik seperti yang dijanjikan oleh Myanmar sendiri.