Selasa 09 Nov 2010 22:45 WIB

Benarkah Gayus Tambunan Pelesiran ke Bali?

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Budi Raharjo
Pria yang diduga Gayus saat menyaksikan pertandingan tenis di Bali
Foto: Kompas
Pria yang diduga Gayus saat menyaksikan pertandingan tenis di Bali

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dari balik lensa kameranya, mata fotografer Kompas Agus Susanto lekat-lekat memandang seorang pria berbaju hitam yang duduk di tengah kerumunan orang. Malam itu, Jumat (5/11), Agus tengah meliput pertandingan tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali.

Pria tadi sedang menonton laga antara petenis Rusia Daniela Hantuchova dan petenis Belgia Yanina Wickmayer. Begitu menatap pria bidikannya, Agus langsung merasa ada kemiripan antara pria berambut belah tengah itu dengan tersangka mafia pajak Gayus Ha Tambunan yang kini berambut cepak.

"Saya tidak bilang dia itu Gayus. Cuma mirip saja," kata Agus kepada Republika.

Benarkah pria itu Gayus? Bila diperhatikan foto yang diambil Agus dan foto Gayus sebelumnya, memang ada sejumlah persamaan dan perbedaan. Persamaannya bisa terlihat dari bibir atas, alis, bonggol hidung, bentuk dagu, dan bentuk wajah yang membulat. Perbedaan mencoloknya adalah rambut pria mirip Gayus yang menutupi dahi dan sebagian telinga serta ia mengenakan kacamata.

Agus mengaku tak langsung menemukan pria mirip Gayus itu secara tiba-tiba. Sebelum ia diperbolehkan masuk lapangan tenis untuk meliput, seorang panitia pertandingan membisikinya, "Ada pria mirip Gayus yang menonton pertandingan."

Agus baru bisa membidik pria mirip Gayus itu ketika pertandingan Hantuchova dan Wickmayer masuk babak istirahat. "Kalau ketika bertanding tidak boleh masuk," katanya. Dia akhirnya berhasil mendapatkan gambar pria mirip Gayus itu setelah tiga kali berpindah tempat duduk.

Lalu, bagaimana bisa Gayus menghirup udara segar Pulau Dewata bila semestinya ia ada di rumah tahanan? Ketika dikonfirmasi di PN Jakarta Selatan, Gayus membantah ia sempat bersantai sejenak di Bali untuk menonton tenis kelas dunia.

"Saya tidak ke mana-mana, penjaranya saja digembok, mau ke mana?" kata Gayus. Pria yang tersangkut kasus mafia pajak Rp 28 miliar ini juga membantah dia doyan menonton tenis. Ia mengatakan hanya suka bermain golf.

Gayus juga membantah sempat sakit hingga bisa ke luar dari tempat tahanannya dengan alasan untuk memeriksa kesehatannya. "Saya tidak sakit. Saya sehat kok," katanya.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus diancam hukuman 20 tahun penjara karena diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum dan memperkaya diri sendiri atau orang lain. Gayus diancam pidana Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Gayus izin

Namun, soal sakit dan izin keluar, polisi punya penjelasan lain. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Iskandar Hasan mengakui pada hari yang sama, yaitu Jumat (5/11), Gayus sempat izin berobat ke luar rutan. Padahal sebelumnya, menurut polisi, Gayus tak pernah punya masalah dengan kesehatannya. Mantan pegawai Ditjen Pajak ini juga selalu hadir dalam kondisi sehat saat persidangan.

Kuasa hukum Gayus, Adnan Buyung Nasution, mengatakan, kliennya memang sering mengeluh sakit. "Gayus bilang ia sering meriang dan pusing karena stres. Tapi itu biasalah," kata Buyung.

Iskandar mengaku tak tahu dokter atau rumah sakit yang menjadi tempat Gayus berobat. "Tapi, pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, Gayus kembali lagi ke tahanan," kata Iskandar kepada Republika.

Tapi pada wartawan lain, Iskandar mengatakan, Gayus sampai Jumat malam belum juga pulang. Menurut dua anggota yang mengawal, Gayus sempat singgah ke rumah mewahnya di Kelapa Gading.

Gara-gara heboh temuan foto pria mirip Gayus di Bali itu, Polri akan mengusut izin keluar berobat Gayus. Bareskrim dan Propam Mabes Polri langsung memeriksa delapan orang petugas jaga rutan, yaitu penjaga sel dan perwira menengah atau kepala rutan Brimob yang bertugas Jumat pekan lalu.

Pemerhati kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, bila benar Gayus terbukti bisa ke Bali maka kasus ini mencemarkan nama baik aparat penegak hukum dan penahanan Gayus tidak serius. "Tidak heran jika yang berhasil diusut hanyalah bawahan-bawahan, tidak sampai ke atasan," ungkapnya. Buntutnya, Bambang menilai, kasus ini akan membuat kepercayaan masyarakat kepada polisi kian luntur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement